PERNIKAHAN NABI ADAM DENGAN IBU HAWA
Abu Hurairah
meriwayatkan bahwa Allah menciptakan dan menempatkan Adam di surga pada hari
Jum’at, begitu juga mengeluarkannya dari sana. Pada hari Jum’at pula Adam
bertobat kepada Allah. Oleh karena itu, pada hari Jum’at terdapat saat untuk
berdoa yag mustajab.
Seusai Adam
tercipta, ia tak menemui satu makhluk pun yang sejenis dengannya. Ia aksana
burung yang melayang bersama bayang-bayangnya. Ia merasa kesepian. Ketika
tengah dudu-duduk seorang diri, tiba-tiba ia diusap kantuk. Saat itulah Allah
emnciptakan seorang wanita, yakni Hawa a.s. Ia menghimpun pada diri Hawa a.s.
seluruh unsur kecantikan dan keanggunan, kesejukan tatapan mata dan kesucian
kebersihan, yang semuanya itu akan terdapat pada hari kiamat.
Dengan begitu, ia
menjadi satu-satunya wanita yang paling cantik di seantero bumi dan langit.
Begitupun semua unsur cinta dan perasaan rindu dan kasih sayang, Allah himpun
di relung kalbu Adam a.s. sehingga menjadi orang yang paling banyak dan paling
dalam rasa cintanya terhadap seorang wanita, yaitu Hawa a.s. Suatu rasa cinta
yang tidak dimiliki oleh semua lelaki di dunia.
Kemudian, Allah
memakaikan pada hawa tujuh puluh perhiasan surgawi nan indah. Ia duduk di ats
kursi emas berlian. Adam terkejut demi bangun dari tidurnya melihat sesosok
wanita rupawan.
“Siapa Anda?”
tanya Adam.
“Aku diciptakan
oleh Allah untukmu.” Jawab Hawa.
“Kalau begitu
kemarilah!” ucap Nabi Adam.
“Tidak!” Hawa
menjawab.” .... engkaulah yang ke sini.”
Adam bangkit
mendekat. Mulai saat itu, berjalan suatu adat kebiasaan, lelakilah yang
mendatangi seorang wanita, bukan sebaliknya.
“Hai Adam,
bersabarlah. Ia belum halal sebelum engkau menikahinya.” Adam tiba-tiba
mendengar suara itu di kala akan menjulurkan tangannya.
Selanjutnya Allah
menitahkan segenap penghuni surga untuk menghias surga serta mempersiapkan
aneka hidangan untuk memeriahkan pernikahan Adan dan Hawa. Sedang Malaikat
langit berkumpul di bawah pohon thuba. Mulailah Allah menikahkan mereka.
“Segala puji
hanya bagi-Ku, Keagungan adalah pakaian-Ku. Kesombongan (bangga diri) adalah
selendang-Ku, dan makhluk-makhluk adalah abdi-Ku. Kunikahkan Adam dan Hawa,
suatu jenis makhluk yag paling rendah, dengan maskawin bertahlil serta
bertasbih kepada-Ku. Dan Kujadikan para malaikat dan para penghuni surga
sebagai saksi.
Setelah itu mereka
menyerahkan Hawa kepada Adam. Ia menerima sambil berkata : “Ya Tuhanku, apa
maskawin yang harus kuberikan kepadanya? Emas, perak, atau intan kumala?”
“Bukan.” Rabbul,
Izzati menjawab.
“Kalau begitu,
apa?”
“Maskawinmu
adalah membaca shalawat sepuluh kali kepda Rasul-Ku Muhammad, penutup para
Rasul dan penghuu sekalian Nabi.
Kisah ini
menyiratkan bahwa Allah swt. memerintahkan Adam untuk membaca shalawat kepada
Nabi Muhammad saw. sebagai maskawin, sehingga Hawa menjadi halal baginya. Dan
dia juga menganjurkan ummat Muhammad saw. membaca shalawat kepadanya sehingga
Dia mengharamkan mereka masuk neraka. Juga ia menganjurkan agar banyak
mengucapkan salam untuk beliau, sehingga Dia menghalalkan mereka masuk surga.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar