Rabu, 16 Oktober 2019

KISAH PERNIKAHAN NABI ADAM DENGAN IBU HAWA


PERNIKAHAN  NABI  ADAM  DENGAN  IBU  HAWA

Hasil gambar untuk pernikahan adam dan hawa

Abu Hurairah meriwayatkan bahwa Allah menciptakan dan menempatkan Adam di surga pada hari Jum’at, begitu juga mengeluarkannya dari sana. Pada hari Jum’at pula Adam bertobat kepada Allah. Oleh karena itu, pada hari Jum’at terdapat saat untuk berdoa yag mustajab.

Seusai Adam tercipta, ia tak menemui satu makhluk pun yang sejenis dengannya. Ia aksana burung yang melayang bersama bayang-bayangnya. Ia merasa kesepian. Ketika tengah dudu-duduk seorang diri, tiba-tiba ia diusap kantuk. Saat itulah Allah emnciptakan seorang wanita, yakni Hawa a.s. Ia menghimpun pada diri Hawa a.s. seluruh unsur kecantikan dan keanggunan, kesejukan tatapan mata dan kesucian kebersihan, yang semuanya itu akan terdapat pada hari kiamat.

Dengan begitu, ia menjadi satu-satunya wanita yang paling cantik di seantero bumi dan langit. Begitupun semua unsur cinta dan perasaan rindu dan kasih sayang, Allah himpun di relung kalbu Adam a.s. sehingga menjadi orang yang paling banyak dan paling dalam rasa cintanya terhadap seorang wanita, yaitu Hawa a.s. Suatu rasa cinta yang tidak dimiliki oleh semua lelaki di dunia.

Kemudian, Allah memakaikan pada hawa tujuh puluh perhiasan surgawi nan indah. Ia duduk di ats kursi emas berlian. Adam terkejut demi bangun dari tidurnya melihat sesosok wanita rupawan.
“Siapa Anda?” tanya Adam.
“Aku diciptakan oleh Allah untukmu.” Jawab Hawa.
“Kalau begitu kemarilah!” ucap Nabi Adam.
“Tidak!” Hawa menjawab.” .... engkaulah yang ke sini.”

Adam bangkit mendekat. Mulai saat itu, berjalan suatu adat kebiasaan, lelakilah yang mendatangi seorang wanita, bukan sebaliknya.

“Hai Adam, bersabarlah. Ia belum halal sebelum engkau menikahinya.” Adam tiba-tiba mendengar suara itu di kala akan menjulurkan tangannya.
Selanjutnya Allah menitahkan segenap penghuni surga untuk menghias surga serta mempersiapkan aneka hidangan untuk memeriahkan pernikahan Adan dan Hawa. Sedang Malaikat langit berkumpul di bawah pohon thuba. Mulailah Allah menikahkan mereka.

“Segala puji hanya bagi-Ku, Keagungan adalah pakaian-Ku. Kesombongan (bangga diri) adalah selendang-Ku, dan makhluk-makhluk adalah abdi-Ku. Kunikahkan Adam dan Hawa, suatu jenis makhluk yag paling rendah, dengan maskawin bertahlil serta bertasbih kepada-Ku. Dan Kujadikan para malaikat dan para penghuni surga sebagai saksi.

Setelah itu mereka menyerahkan Hawa kepada Adam. Ia menerima sambil berkata : “Ya Tuhanku, apa maskawin yang harus kuberikan kepadanya? Emas, perak, atau intan kumala?”
“Bukan.” Rabbul, Izzati menjawab.
“Kalau begitu, apa?”
“Maskawinmu adalah membaca shalawat sepuluh kali kepda Rasul-Ku Muhammad, penutup para Rasul dan penghuu sekalian Nabi.

Kisah ini menyiratkan bahwa Allah swt. memerintahkan Adam untuk membaca shalawat kepada Nabi Muhammad saw. sebagai maskawin, sehingga Hawa menjadi halal baginya. Dan dia juga menganjurkan ummat Muhammad saw. membaca shalawat kepadanya sehingga Dia mengharamkan mereka masuk neraka. Juga ia menganjurkan agar banyak mengucapkan salam untuk beliau, sehingga Dia menghalalkan mereka masuk surga.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar